undangan 2
( Mengundang orang orang yang tepat ) Lukas 14:12-14
(13) Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. (14) Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Renungan pagi ini berbicara kepada kita semuan bagaimana sikap dan tindakan yang harus kita lakukan dalam kehidupan social kita, dimana kita harus memperhatikan lingkungan sekitar dan peduli untuk menjangkau jiwa jiwa, tapi disini Tuhan ingin kita untuk memberikan segala sesuatunya dengan ketulusan dan keikhlasan hati kita yaitu memberi tanpa pamrih atau mengharapkan sesuatu balasan yang akan kembali kepada kita, dijauhkan dari kemunafikan karena hanya Tuhan yang tahu segala isi hati dan maksud kita, karena Tuhan sendiri lah yang menjadi hakim dan akan membayar segala upaya , daya , jasa yang telah kita berikan untuk orang2 sekitar, jadi jangan lah memberi, melayani untuk mengharapkan sesuatu kembali , memang Tuhan akan memberkati kita dengan berkaki kali lipat untuk apa yang telah kita tabur, karena Tuhan tidak pernah berhutang dan ada saatnya kita akan menerima segala kebaikan dari Tuhan yaitu upah yang kekal dalam sorga. Oleh karena itu buang segala kemunafikan dan tetap hidup dalam kekudusan supaya hati kita pun menjadi kudus dan tulus sehingga kita selalu menerima yang terbaik dalam seluruh aspek kehidupan kita. Amin
dari Bemby
(13) Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. (14) Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Renungan pagi ini berbicara kepada kita semuan bagaimana sikap dan tindakan yang harus kita lakukan dalam kehidupan social kita, dimana kita harus memperhatikan lingkungan sekitar dan peduli untuk menjangkau jiwa jiwa, tapi disini Tuhan ingin kita untuk memberikan segala sesuatunya dengan ketulusan dan keikhlasan hati kita yaitu memberi tanpa pamrih atau mengharapkan sesuatu balasan yang akan kembali kepada kita, dijauhkan dari kemunafikan karena hanya Tuhan yang tahu segala isi hati dan maksud kita, karena Tuhan sendiri lah yang menjadi hakim dan akan membayar segala upaya , daya , jasa yang telah kita berikan untuk orang2 sekitar, jadi jangan lah memberi, melayani untuk mengharapkan sesuatu kembali , memang Tuhan akan memberkati kita dengan berkaki kali lipat untuk apa yang telah kita tabur, karena Tuhan tidak pernah berhutang dan ada saatnya kita akan menerima segala kebaikan dari Tuhan yaitu upah yang kekal dalam sorga. Oleh karena itu buang segala kemunafikan dan tetap hidup dalam kekudusan supaya hati kita pun menjadi kudus dan tulus sehingga kita selalu menerima yang terbaik dalam seluruh aspek kehidupan kita. Amin
dari Bemby
