Perdamaian dan kekerasan

PERDAMAIAN vs KEKERASAN 

Kejadian 6:11 <Ada pun bumi ini telah rusak di hadapan Allah & penuh dgn kekerasan.> 

Pada zaman Nuh, Alkitab menggambarkan bumi itu telah rusak, bukan hanya menyangkut kondisi geologis tetapi juga teologis.

Peristiwa kekerasan berlatar belakang agama di Tolikara, Papua, sungguh menyedihkan. Begitulah jadinya kalau banyak umat beragama tetapi tdk berTUHAN, tdk mengerti apa yg mjd kehendak TUHAN , yg ada adalah mengekspresikan kehendak diri sendiri sesuai dgn pengertiannya sendiri. Banyak org beragama tapi tdk beriman shg kehidupannya tdk berpusat kpd TUHAN tetapi kpd dirinya sendiri. Kondisi jiwa & moralitas manusia benar2 telah rusak parah, kekerasan bagaikan jawaban utk menyelesaikan masalah.

Alkitab mengatakan bhw akan datang masa yg sukar, manusia tdk mempedulikan, tdk tahu mengasihi, tdk mau berdamai, tdk dpt mengekang diri, garang, lbh menuruti hawa nafsu drpd Allah, secara lahiriah mrk menjalankan ibadah, tetapi pada hakekatnya mrk memungkiri kekuatan-Nya.

Agar kita tdk melakukan tindakan kekerasan, caranya ialah, "Setiap org hendaklah cepat utk mendengar, tetapi lambat utk ber-kata2, & juga lambat utk marah, sebab amarah manusia tdk mengerjakan kebenaran di hadapan Allah." (Yakobus 1:19~20)

Pengendalian diri merupakan hal yg penting. 

~Amsal mengatakan, "Org yg tdk dpt mengendalikan diri adalah spt kota yg roboh temboknya." (Amsal 25:28).

~Tuhan Yesus mengatakan, "Berbahagialah org yg membawa damai, krn mrk akan disebut anak2 Allah." (Matius 5:9)

Bagi org percaya, "DAMAI" bukanlah barang baru, bahkan merupakan warisan utama dari org yg telah ditebus oleh Kristus. Umat Kristiani hrs mampu memainkan peran sbg agen perdamaian, jgn malah terjebak dlm saling menyalahkan dgn sejuta argumentasi!

Dunia memang tdk hanya butuh khotbah, tetapi tindakan nyata. PERDAMAIAN bisa mencairkan kekerasan itu. 

(Baca Roma 12:17~18)

Shalom..
dari Glory

Popular Posts