Rendahkanlah dirimu
Kel 3:1-6,9-12
Mzm 103:1-4,6-7
Mat 11:25-27
RENDAHKANLAH DIRIMU
..karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. - Mat 11:25
Beberapa kali saya menyaksikan tayangan “Undercover Boss”. Ceritanya tentang atasan yang mau turun pangkat de-ngan menjadi anak buah di salah satu kantor cabangnya sendiri. Dalam tayangan tersebut diperlihatkan bagaimana mereka bekerja sebagai seorang upahan tanpa mengeluh. Inti dari kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut adalah upaya untuk mengosongkan diri untuk dapat menyerap sepenuhnya keinginan dan masalah yang dihadapi oleh karyawan di level yang paling bawah.
Dalam mengikut Tuhan, kita pun perlu untuk terus-menerus menundukkan diri dan melihat bahwa kita jauh dari sempurna, kita membutuhkan pertolongan untuk dapat terus bangkit dan maju. Karena ketika kita merasa sudah tahu dan pandai, maka kita akan menutup hati untuk Tuhan semakin dekat.
Yesus mengingatkan kita untuk menjadi “orang kecil”, sekalipun kita memiliki prestasi, materi, dan kuasa. Ia ingin kita me-nyadari bahwa kita membutukan Tuhan dalam hidup kita. Jika segala yang kita miliki malah membuat kita jauh dari Tuhan dan tidak dapat mengenal-Nya, apakah itu sebanding?
Ada sebuah kutipan yang mengatakan: Rendahkanlah dirimu sampai orang tidak dapat merendahkanmu lagi. Saya rasa itu tepat, karena itulah yang dilakukan Yesus. Ia adalah Putra Allah yang tidak menganggap kesetaraan-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan. Marilah kita belajar dari Yesus untuk me-rendahkan hati kita agar kita tetap dekat dengan-Nya. (An)
Apakah saya termasuk orang yang dapat merendahkan hati?
dari Ayien
Mzm 103:1-4,6-7
Mat 11:25-27
RENDAHKANLAH DIRIMU
..karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. - Mat 11:25
Beberapa kali saya menyaksikan tayangan “Undercover Boss”. Ceritanya tentang atasan yang mau turun pangkat de-ngan menjadi anak buah di salah satu kantor cabangnya sendiri. Dalam tayangan tersebut diperlihatkan bagaimana mereka bekerja sebagai seorang upahan tanpa mengeluh. Inti dari kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut adalah upaya untuk mengosongkan diri untuk dapat menyerap sepenuhnya keinginan dan masalah yang dihadapi oleh karyawan di level yang paling bawah.
Dalam mengikut Tuhan, kita pun perlu untuk terus-menerus menundukkan diri dan melihat bahwa kita jauh dari sempurna, kita membutuhkan pertolongan untuk dapat terus bangkit dan maju. Karena ketika kita merasa sudah tahu dan pandai, maka kita akan menutup hati untuk Tuhan semakin dekat.
Yesus mengingatkan kita untuk menjadi “orang kecil”, sekalipun kita memiliki prestasi, materi, dan kuasa. Ia ingin kita me-nyadari bahwa kita membutukan Tuhan dalam hidup kita. Jika segala yang kita miliki malah membuat kita jauh dari Tuhan dan tidak dapat mengenal-Nya, apakah itu sebanding?
Ada sebuah kutipan yang mengatakan: Rendahkanlah dirimu sampai orang tidak dapat merendahkanmu lagi. Saya rasa itu tepat, karena itulah yang dilakukan Yesus. Ia adalah Putra Allah yang tidak menganggap kesetaraan-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan. Marilah kita belajar dari Yesus untuk me-rendahkan hati kita agar kita tetap dekat dengan-Nya. (An)
Apakah saya termasuk orang yang dapat merendahkan hati?
dari Ayien
