Arti kematian untuk saudara
Renungan Cermin pribadi (ebook)
Bacaan :
Memang anak kecil tidak selalu mengerti tentang kematian. Namun Rasul
Paulus, yang telah kaya dengan pengalaman hidup, mengatakan hal yang serupa,
“Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang jauh lebih
baik” (Flp. 1:23). Meski saat itu Paulus sedang menjalani tahanan
rumah, pernyataannya tidak dilandasi oleh rasa putus asa. Ia justru bersukacita
karena penderitaannya telah membuat Injil semakin tersebar (ay. 12-14). Dari santapan rohani
Renungan :
Apakah arti kematian
untuk masing masing pribadi, tentu berbeda beda. Yang satu bilang kehilangan,
yang satu merasa mau menggantikan, yang satu merasa sedih, yang satu merasa
senang, yang satu berserah saja kepada Dia, dll. Namun perbedaan itu semua,
harus dikembalikan kepada alkitab, firman Tuhan, Tuhan Yesus, maka semua
perbedaan itu menjadi satu fokus, yaitu bersama Tuhan Yesus jauh lebih baik.
Pasti kita semua sudah
pernah merasakan keadaan hidup atau mati, secara fisik setiap hari. Hanya saja
tidak pernah sadar bahwa itu mempertaruhkan nyawa. Contoh menyebrang jalan,
jalan kaki di trotoar, menggunakan hp di tangga, dll. Apapun kegiatan saudara
tentu menyangkut kehilangan nyawa.
Jadi haruslah kita
bersyukur setiap hari bahwa Dia, Tuhan Yesus, bahwa Dia beserta kita. Kalaupun kontrak
hidup ini belum dan keadaan di dunia ini, sulit, maka tetap haruslah bersyukur.
Namun kenyataannya masih ada orang percaya yang mau selalu mudah dalam
kehidupannya.
Jika kita mengerti arti
kematian, maka tidak lah perlu untuk khawatir selalu akan kehidupan ini, dan
dia akan selalu bersyukur.
Komitmen : jadikan
pikiran saudara untuk selalu mengerti kematian, dengan benar menurut firman
Tuhan. Agar hidup ini, penuh dengan kebersyukuran
Pertanyaan : sudahkah saudara mengerti kematian yang sebenarnya ?
Langganan blog saya, terima
kasih